Friday, 16 March 2012

Cinta Sufi: Pelayaran di Perairan Sungai Tangkak


"Jangan lekas marah panglima. Ia tidak baik untuk jiwa.
~ Saifudin (Laksamana Sunan)

Dalam termengah nafas, Saifudin memuji ALLAH dengan zikir Asmaul Husna. Setelah selesai puji-pujian itu sampai kepada 99 nama ALLAH, maka Saifudin pun melanjutkannya dengan ayatul Kursi. Dibaca berulang-ulang sehingga lenguh lidahnya. Berehat sejenak dan melanjutkan lagi zikrullah Asmaul Husna. Begitulah sepanjang perjalanan sehingga Saifudin terlupa akan penderitaan yang dialaminya kini.

Bapa asuhannya telah banyak mengajari Saifudin kehebatan nama-nama Allah serta kekuatan ayatul Kursi. Menyebut-nyebut dan mengingati ALLAH itu turut digolongkan kepada perbuatan ibadah yang disebut sebagai zikrullah. Arwah Wali Sufi mengukuhkan ajarannya dengan berpegang pada kitab suci Al-Quran. Antaranya surah Al-Baqarah ayat 152. Firman ALLAH - Kerana itu ingatlah kamu kepada-KU, nescaya AKU ingat padamu, dan bersyukurlah pada-KU, dan jangan kamu mengingkari nikmat-KU.

Dan kala ini, Saifudin berpegang dan bertawakal kepada ALLAH. Yang menghairankan, lelaki berduka dari tanah Rencong itu mampu bertahan.

Petikan novel Cinta Sufi oleh Ramlee Awang Murshid (Bab 17 m.s 138-139)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...